Cupcakes for your twin

Terpujilah setiap orang yang mempunyai nama indah penuh arti. Sanjunglah setiap orang tua kreatif yang memberi nama anak-anaknya dengan bermacam makna. Terlebih untuk orang tua Carera. Dua puluh tiga tahun yang lalu, ketika Carera dilahirkan, sang ibu yang suka sekali pelajaran bahasa inggris namun tidak terlalu fasih berbahasa inggris telah terinspirasi menamai seorang bayi cantik dengan kata dasar ‘Care’. Dia berharap setiap orang yang memanggil Carera, ‘Care’, secara tidak langsung mendoakannya untuk menjadi pribadi yang penuh kepedulian. Sang ayah pun setuju, baginya itu terdengar sangat western dan modern. Hanya saja pada kenyataannya nanti orang memanggil Carera denga Karera. 
Dua puluh tiga tahun berlalu dan Carera berkembang sesuai doa dalam namanya. Semua orang yang mengenal Carera tahu bahwa dia layaknya malaikat surga yang dianugrahkan Tuhan turun ke bumi, penuh kepedulian terhadap sesama. Carera tak akan pernah membiarkan siapapun yang dijumpainya terjebak dalam kesulitan. Di dompetnya akan selalu ada uang receh untuk para pengemis. Bekal yang dia bawa dari rumah selalu melebihi porsinya agar bisa dia bagi-bagi pada teman-teman.
But, nobody’s perfect. Dialah manusia berhati malaikat, namun hanya sebatas manusia, bukan bidadari. Tapi jangan pernah sepelekan Carera, dia mempunyai satu cinta yang selalu dia jaga selama satu, dua, tiga, empat…. Tujuh Tahun! Memang hanya orang luar biasa yang mendapatkan ujian luar biasa dari Tuhannya. Dengan sabar Carera memelihara cinta itu sejak pertama kali bersemi kala SMA. Dan lelaki beruntung itu adalah Handy si Handsome, saudara kembar Pretty si cantik teman sebangku Carera. Dua orang saudara kembar yang paras wajahnya bagaikan titisan dewa-dewi.
Cukuplah rasa itu berkembang dalam hati Carera. Tujuh tahun yang jika diibaratkan anak manusia, dia sudah bisa membaca dan menulis sekarang. Dan cinta itu pun sudah semakin pintar membaca ritme hati Handy, si tampan yang belum juga menemukan cinta sejatinya.
Tahun ini, di ulang tahun Handy dan Pretty yang ke dua puluh empat, Carera sudah mempersiapkan kejutan untuk keduanya : Cupcakes. Berbulan-bulan lamanya Carera mempersiapkan rencana ini. Dimulai dari pemangkasan uang jatah konsumsi hariannya agar bisa menabung untuk membeli Oven hingga mengumpulkan berbagai macam resep cupcake dari buku masak dan internet.
Di malam sbelum tanggal 13 Juli, Carera menghabiskan malam yang panjang di dapur untuk belajar membuat cupcake. Usaha pertama gagal karena hasilnya sekelompok cupcake coklat bantet yang memilukan. Usaha kedua kemudian dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Lepas tengah malam akhirnya cupcake-cupcake coklat telah tersaji dengan cantiknya.
Besoknya Carera meluncur ke rumah Handy dan Pretty dengan membawa sewadah besar berisi cupcake. Setibanya di rumah Pretty, Carera harus membatalkan kejutan ini karena Handy tak ada dirumah, hanya Pretty yang sedang santai-santai sambil nonton DVD drama korea.
“Thanks ya, Kar, cupcake nya. Lo bikin sendiri?” Pretty memasukkan hampir separo cupcake ke dalam mulutnya.
“Iya, Pret, gue bikin sendiri semalam. Khusus buat ultah kalian.”
“Baik banget lo, Kar. Tapi si Handy gak mungkin makan beginian.”
“Loh, kenapa? Dia gak suka cupcake?” Darah disekujur tubuh Carera pun mendadak panas.
“Dia alergi. Lo bikin ini pake telor, kan? Telor apa?”
“Telor ayam.”
“Nah, Handy itu alergi yang ada hubungannya sama ayam, Kar.”
“Masak sih?”
“Iya serius, gue gak bo’ong kok.” Pada kenyataannya Pretty adalah guru besar jurusan kebohongan. “Tapi dia pasti senang kok lo kasih cupcake ini. Cupcakenya enak. Kapan-kapan ajari bikinnya ya”
“Itu aku belajar bikinnya berbulan-bulan loh”. Carera tersenyum, masih berharap perkataan Pretty yang diucapkan barusan bukan sekedar omongan penghibur semata. “Makasih, ya, Pret. Gue gak nyangka aja kalo dia alergi segitu parahnya. Kamu kok gak alergi, Pret?”
“gue sih, err…” Pretty terdiam beberapa saat, “Gue sih alergi juga, tapi gak ambil pusing. Kalo gatal langsung minum obat aja.”
Ini adalah kunjungan kunjungan ke sebelas dari sebelas kali ketiadaan Handy di rumahnya ketika Carera berkunjung. Cukup sudah semua perjuangan ini, batin Carera. Dengan perasaan berat dia memutuskan meninggalkan rumah itu beserta cupcake dan cinta yang selama ini dia simpan dengan hati-hati. Mungkin selama ini, cintanya yang sudah bisa membaca itu, belum terlalu lancar membaca, belum bisa menulis. Mungkin cinta itu harus tinggal kelas hingga akhirnya harus pindah sekolah karena tak sanggup belajar di sana.

Hasil gambar untuk cupcake
pic by via

1 Komentar:

  1. woaaaa....
    kirain happy ending ato gimana, judulnya enak bgd dibaca...
    ap ini msh ad lnjutanya??? :D

    ReplyDelete