Menilik Fenomena Boyband & Girlband

K-Pop menggempur dunia. Ya, terlebih untuk wilayah Asia. Saya tidak tahu secara pasti kapan ini dimulai, tapi sekitar satu tahun yang lalu saya terhebohkan oleh seorang teman yang mendadak menjadi ELF (Ever Lasting apaaa gitu… sebutan untuk penggemar K-pop, saya kurang tau apakah ini untuk fansclub salah satu boyband atau sebutan untuk penggemar K-Pop keseluruhan). Banyak remaja putri yang kemudian mengidolahan Super Junior, 2 PM, 2 AM, Shinee, MBLAQ, TVXQ, U-Kiss, SS501, ZE;A, Teen Top, dsb. Tak ketinggalan juga Girlband SNSD, 2EN1, Wonder Girls, Girls Generation, Miss A, f(x), 4minute, T-ara, Kara, Bling, dmbl –dan masih banyak lagi- (waahhh saya lumayan tau juga yaa.. keseringan nonton arirang Hot smile) Dan sepertinya mereka telah menggeser J-Pop or J-rock dan harajuku, serta boyband dari amerika dan eropa yang telah lama tidak terdengar gaungnya.

Super Junior

Super Junior

SNSD

SNSD

Dan seperti biasanya, Indonesia sangat peka dengan apapun yang baru di dunia ini. Tak mau ketinggalan dengan Korea yang memproduksi Boyband yang nge-hits, bermunculanlah boyband-boyband Indonesia secara mengejutkan dengan tampilan mengejutkan. Bisa kita ingat-ingat lagi trend musik terakhir di Indonesia seputar musik melayu dan band semacam PeeWee Gaskin dan Killing me inside itu. Dengan genre musik dan gaya yang berbeda, SM*SH menghebohkan pengunjung Youtube Indonesia dengan V-Klip I Heart U. (Woii,, sekarang tuw nyebutnya MV, gak musim lagi V-Klip Ninja) Akrab di telinga kita dengan lirik U know me so weeeeelllllllll… Hal ini cukup menarik karena menimbulkan banyak komentar yang menyebut mereka plagiat boyband Korea. Cukup dilihat dari gaya berpakaian dan rambut mereka  di V-klip itu, di tambah lagi Dance-nya. Well, kita langsung tau kalau mereka terilhami boyband Korea. Dan tak lama setelah itu bermunculanlah boyband Indonesia lainnya, Max5, Hitz, XO-IX, Dragon Boys, dll yang saya juga sulit ngapalin namanya. Girlband juga gak mau kalah neh dan lebih bikin heboh lagi. Apalagi kalau bukan image cantik dan sekseh yang melekat pada Girlband. Ada 7icons yang juga setelah SM*SH turut menggebrak dunia sinetron Indonesia. Kemudian muncul CheryBelle yang menyungguhkan pemandangan cewek-cewek imut berwajah chinese kecuali satu orang, Super Girls, Maskara, 5 bidadari dan yang lainnya.

SM-SH

SM*SH

cherry belle

Cherry Belle

Kok bisa sih dalam sekejap boyband sama girlband ini bikin heboh dan menyusup ke dalam musik Indonesia yang didominasi oleh formasi Band? Mari kita tilik dari sisi bisnis saja.

Akan selalu ada supply selama ada demand. Akan selalu ada peluang bisnis selama ada target pasar. Fenomena boyband/girlband nampaknya terlalu sayang apabila hanya bisa dinikmati oleh pebisnis musik korea. Banyaknya orang yang tergila-gila, khususnya remaja putri, menjadi sasaran empuk. Jadi selama masih ada selera pasar yang mengarah ke boyband/girlband, jangan protes kalau acara musik Indonesia penuh dengan boyband/girlband itu.

Akankah mereka mampu bertahan lama? Hanya yang terkuat yang akan bertahan sampai akhir. Para pebisnis industri musik harus mampu bergerak dinamis sesuai dengan selera pasar. Karena sebagai pengguna akhir, mereka menjadi penentu keberhasilan suatu bisnis. Dalam ilmu manajemen, desain operasi, ada sebuah metode yang disebut Quality Function Deployment (QFD). QFD berkaitan dengan menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang ditargetkan. QFD digunakan di awal proses desain (bisa desain produk atau jasa) untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Satu alat QDF adalah rumah kualitas (house of quality). Untuk membuat rumah kualitas, terdapat 6 langkah dasar. Dari 6 langkah dasar tersebut, kita bisa memperkirakan bagaimana cara memasuki pangsa pasar musik berkaitan dengan fenomena boyband/girlband.

  1. Kenali keinginan pelanggan. Banyaknya penggemar K-pop memunculkan potensi pasar dengan genre seperti ini. Manusia biasanya tak pernah puas dengan sesuatu dan menginginkan yang lebih baik, jadi tak ada salahnya memasuki peluang ini. Mereka suka sesuatu yang menghibur dan memuaskan seluruh panca indra Smile
  2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan pelanggan. Penampilan merupakan sungguhan visualisasi yang mudah menyihir seseorang. Tak heran bagaimana artis-artis korea seperti mempunyai standar penampilan tertentu, khususnya fisik, sebagai salah satu pertunjukkan bentuk kesempuranaan. Cewek sukanya sama cowok cakep dan gagah, cowok sukanya cewek cantik nan seksi. Yaa, namanya juga manusia. Gosip-gosip seputar fisik artis korea sudah hal lumrah. Pasti akan sangat memuaskan para penggemar kalau artisnya tak hanya bisa menyanyi tapi juga cantik dan tampan, mempunya bentuk tubuh yang bagus dan indah, stylish. Karena manusia suka akan keindahan, kan. Dan boyband/girlband juga harus pintar nge-dance, kan.
  3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut. Tak heran ya, personil boyband/girlband ini sering terpilih berdasarkan audisi dan harus menjalani training terlebih dahulu sebelum diorbitkan. Atau juga harus menyesuaikan diri dengan ‘standar’.
  4. Kenali hubungan antar sejumlah ‘bagaimana’ pada perusahaan. Nah, sekarang pertimbangkan bagaimana hal-hal ‘bagaimana’ –seperti tersebut di atas- dapat dilakukan/diprektekkan.
  5. Buat tingkat kepentingan. Penting untuk memikirkan pelanggan dan pangsa pasar. Oleh karena itu kita perlu memberikan peringkat atau tingkatan tentang apa yang sebenarnya diinginkan oleh pasar. Dengan memberikan peringkat atau melakukan peningkatan keinginan, kita dapat memfokuskan terlebih dahulu dan memberikan perhatian utama pada peringkat yang lebih tinggi, sehingga kita bisa menarik minat pasar lebih besar.
  6. Evaluasi produk pesaing. Hehehee, yang ini harus selalu di awasi. Jangan sampai ketinggalan oleh pesaing. Untuk analisis pesaing bisa juga menggunakan metode SWOT.

QFD-House

Dari segi manajemen bisnis, kira-kira inilah yang bisa dipaparkan. Munculnya boyband/girlband dalam blantika musik Indonesia dapat diberikan apresiasi mengingat ini adalah hasil dari proses kreatifitas penciptanya. Walau secara filosofis, yang datang tiba-tiba akan hilang tiba-tiba (tidak bertahan lama). Tapi kembali lagi, yang terkuatlah yang akan bertahan lama. Jika mereka di buat dengan pondasi yang kokoh, mereka akan mampu bertahan menghadapi derasnya arus perubahan. Namanya juga bisnis, ada kalanya idealisme tak berlaku di sini. Princess

 

Foto: dari berbagai sumber